Subhannallah.... Kisah Nenek Penjual Sayur - Ditanya Soal Semangatnya Berjualan, Zainab Beri Jawaban Mengagumkan



Kehidupan masa tua seharusnya bisa dinikmati dengan indah dan santai sembari melihat anak cucu bermain dengan riangnya.

Tuhan ternyata memiliki rancana-Nya sendiri untuk menguji hambanya. Bukan dengan memberikan cobaan diluar batas kemampuan hamba-Nya.

Melainkan dengan cara-cara yang terkadang kita berpikirnya tidak masuk di akal sehat. Namun, itulah rencana yang sudah disiapkan-Nya.


Terletak di sebuah pasar terkenal di Kota Palembang, yaitu Pasar 16 Ilir tepatnya di pinggiran toko sepatu yang berada di dekat Lorong Basah (sebuah lorong yang terkenal di Pasar 16 Ilir yang banyak menjaul barang pecah belah) duduklah seorang nenek tua yang membuka lapak kecil berukuran tak lebih dari 2 meter x 2 meter.

Diketahui nenek tersebut bernama Zainab (70), seorang warga di Lorong Bersama Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Palembang.Nenek Zainab saat menggelar dagangan nsayurnya di Jl Pasar 16 Ilir Palembang. (SRIPOKU.COM/PANJI MAULANA)

Ia memiliki satu orang anak dan tinggal bersama dengan delapan orang cucunya. Anaknya bekerja di luar kota tepatnya di Kayuagung menemani istrinya berjualan disana.

Sehari-harinya nenek Zainab menghasbiskan waktunya untuk berjualan dengan membuka lapak kurang dari 2 meter persegi ini di pinggiran jalan Pasar 16 Palembang.

Mulai dari pukul 8.00 pagi sampai dengan pukul 16.00 sore.

Setiap pagi nya, Nenek Zainab membeli sayur dan buah seadanya di Pasar 10 Ulu sebelum dijualnya nanti.

Dalam persentase keutungan pun Nenek Zainab hanyak mengambil untung 500 rupiah di setiap dagangannya.

Hal ini pun tak pernah menjadi hambatan Nenek Zainab untuk mencari rezekinya setiap harinya.

"Nenek pagi-pagi pergi ke Pasar 5 Ulu untuk beli sayur yang nak dijual di pasar agek (nanti)," ujarnya.

Kondisi fisik yang tak prima lagi tak pernah menjadi penghalang dikala Nenek Zainab berjualan. Keadaan salah satu matanya yang mengalami kekurangan pun selalu disyukurinya.

Nenek Zainab termasuk seorang hamba yang taat beribadah. terbukti setiap kali sudah memasuki waktu sholat, ia selalu mengerjakannya di awal waktu dan bergegas untuk sholat di sebuah ruko yang berada tak jauh dari lokasinya berjualan.

Hal yang menakjubkannya lagi, Nenek Zainab membiarkan barang dagangannya begitu saja di pinggir jalan dan ia pun selalu membawa perlengkapan sholatnya sendiri.

"Dak papo (Tidak apa apa) , idak ilang kok jualan nenek (jualan nenek tidak hilang) , yang penting nenek nak sholat dulu la adzan (Nenek ingin sholat dulu)," ujar Nenek Zainab.

Dalam kehidupan berkeluarganya pun Nenek Zainab yang tinggal dengan delapan orang cucunya ini saling membantu untuk meringankan beban pengeluaran keluarganya.Nenek Zainab - Di usia senjanya masih semangat berjualan sayur. (SRIPOKU.COM/PANJI MAULANA)

Sehari, Nenek Zainab hanya bisa mengantongi uang hasil jualan sebesar 75 ribu yang esoknya akan diputar lagi sebagai modal untuk hari esok.

"Hasil jualan sehari bisa dapat 75 ribu paling besar dan kalo belum rezekinya terkadang dagangan tidak laku juga, "ujar Nenek Zainab.

Alhasil, hanya sedikit uang yang bisa ia sisihkan guna membantu keuangan keluarganya.

Cucunya yang paling kecil saat ini sedang menempuh pendidikan di Sekolah Dasar dan duduk di kelas 6.

Uang yang ia peroleh terkadang ia sisihkan untuk uang jajan dan tambahan sekolah cucunya ini.

"Ya, kalau ada yang kurang, Nenek tambahin kadang juga minta uang jajan, ya Nenek kasih, " ujar Nenek Zainab.

Nenek Zainab pun memberikan jawaban yang mengejutkan saat ditanya mengapa beliau masih semangat untuk bekerja padahal umurnya sudah memasuki masa senja.

" Sudah biasa dari dulu jualan dan cari uang sendiri, kalau Nenek sekarang sudah tua, tidak ada alasan untuk meminta-minta uang dari orang lain selagi nenek masih bisa mencari uang sendiri, " ungkap Nenek Zainab.

Hal ini pun membuat beberapa pelanggan Nenek Zainab sering mampir untuk membeli dagangan milik Nenek Zainab.

Seperti Ibu Siti, ia mengaku kerap kali datang ke Pasar 16 selalu mampir ke lapak jualan Nenek Zainab.

" Kalau ke pasar pasti sempet mampir kesini, salut dengan nenek Zainab ini, karena di usianya yang sudah senja masih semangat untuk mencari penghasilan sendiri, " ujar Siti.
Iklan Bawah Di Sini
close
==[X Close ]==